Halini diperkuat dengan temuan benda-benda prasejarah prehistoris yang berusia lebih dari 3.000 tahun. Bekas-bekas peninggalan berupa teraan (cap) tenunan, alat untuk memintal, kereweng-kereweng bercap kain tenun dan bahan tenunan kain dari kapas tersebut ditemukan pada situs Gilimanuk, Melolo, Sumba Timur, Gunung Wingko, dan Yogyakarta.
Datadari Kantor Dinas Kependudukan Kabupat en Sumba Timur menunjukkan, sekitar 75% dari 251.494 penduduk menganut agama Kristen, disusul penganut Marapu sejumlah 9,8%, Katolik 8,4%, dan Islam 6,4%.
RUMAHBUDAYA SUMBA. Pulau Sumba merupakan kawasan Indonesia timur yang menawarkan beberapa destinasi wisata yang suka akan petualangan dan budaya. Beberapa sederetan rumah adat dengan bentuk yang unik terbuat dari batu dengan arsitektur seperti jaman megalitikum menawarkan eksotisme tersendiri bagi traveler. Rumah-rumah tersebut biasa
Sukuini memiliki pakaian adat NTT yang bernama baju amarasi. Baju amarasi untuk pria berupa selimut dari kain tenun ikat, baju bodo, kalung habas berbandung gong, ikat
Ketigadesainer tersebut tampil dalam empat show yang diadakan di rumah kediaman Bupati Sumba Timur, Drs. Gidion Mbiliyora, kediaman Bupati Sumba Barat Drs. Agustinus Niga Dapawole, lalu di Pesisir Pantai, dan di rumah adat. Deretan koleksi busana dengan kain tenun Sumba ini terlihat cantik dengan padanan aksesoris mutiara karya desainer
9hari 8 malam sumba tour barat daya - barat dan timur dengan mengunjungi waikapulota, pantai kita sunset, ratenggaro, weekuri lake, pantai mandorak dll dan anda juga dapat melihat proses pembuatan tenun ikat sebagai pakaian adat mereka. Makanan: Sarapan β Makan Siang (Lunch Box) β Makan Malam. Akomodasi: Hotel di Sumba Timur. Bukit
yadlO. Kain Tenun Khas Sumba Barat Daya β Indonesia merupakan negara yang memiliki begitu banyak keberagaman. Tidak hanya suku dan bahasa, berbagai macam kain tenun pun memiliki keunikan tersendiri di masing-masing daerahnya. Begitu Pula Di Kawasan Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Nah Di Pulau Sumba Khususnya Dikawasan Sumba Barat Daya Juga Memiliki Motif Kain Tenun Yang Berbeda Dengan Daerah Sumba Lainnya. Kain Tenun Khas Sumba Barat Daya Juga Punya Pola Dan Corak Serta Warna Yang Bisa Dibedakan Dengan Kain Tenun Sumba Timur, kain tenun Sumba Tengah Ataupun kain tenun Sumba Barat. Kain Tenun Sumba Kain Tenun Khas Sumba Barat Daya β Sumber twitter/awkarin Indonesia memiliki beragam kain tenun khas daerah masing-masing. Salah satu kain tenun yang sangat khas berasal dari Nusa Tenggara Timur khususnya Pulau Sumba. Proses pembuatan Kain Sumba cukup rumit dan memakan waktu yang lama. Sehelai Kain Sumba bisa menghabiskan enam bulan bahkan tiga tahun waktu pengerjaan. Karena hal ini, tidak heran jika satu helai Kain Sumba bisa dibanderol hingga seharga 1,5 bahkan puluhan juta rupiah. Kain Tenun Sumba Sebagai Simbol Cinta dan Tanda Hormat Sumber Bagi masyarakat Sumba, peran kain tenun begitu penting. Wanita muda diajari menenun sejak akil balik oleh ibu dan nenek mereka. Tujuan awal dari membuat kain adalah sebagai simbol cinta dan tanda hormat kepada suami. Masyarakat Sumba akan memakai kain tenun kebanggaan mereka ketika ada acara kumpul bersama. Bahkan ketika berpulang pun jasadnya akan ditutup oleh kain tenun. Menurut kepercayaan masyarakat Sumba Timur, jenazah biasanya akan disimpan sampai beberapa bulan sebelum dikuburkan. Dengan adanya kain tenun sebagai penutup ini dipercaya mampu menjadi pengawet alami bagi jenazah tersebut sehingga tidak akan mudah membusuk. Semakin tinggi kedudukan yang meninggal maka semakin banyak pula kain yang dililitkan pada jasadnya. Baca juga uniknya Jenis Kain Tenun Tambolaka Sumba Barat Daya Dan Proses Pembuatannya daftar Desa Adat Di Sumba Barat Daya Yang Masih Terjaga Perbedaan Pemakaian Kain Tenun Bagi Laki-laki dan Perempuan Sumber Terdapat perbedaan jenis kain tenun untuk laki-laki dan perempuan. Para laki-laki mengenakan busana berupa kain lebar yang dililitkan di pinggang bagian luar celana pendek serta selempang kain dan ikat kepala yang biasa disebut kapouta dari kain maupun selendang kulit kayu. Sedangkan para perempuan mengenakan sarung yang terbuat dari kain tenun dengan dijahit bersusun, dilengkapi hiasan kepala berbentuk tanduk kerbau yang disebut Tabelo, serta kalung dengan manik-manik anahhida berwarna jingga dengan liontin dan anting-anting berbentuk mamuli. Pewarnaan Menggunakan Bahan-Bahan Alami proses pembuatan Kain Tenun Khas Sumba Barat Daya β Sumber Pewarnaan pada Kain Sumba masih menggunakan pewarna alami, bukan pewarna sintetis seperti yang digunakan di pabrik. Seperti contohnya akar mengkudu untuk mendapatkan warna merah, kayu untuk warna kuning, lumpur sebagai warna coklat, dan lain-lain. Setiap penenun memiliki resep khusus dalam pewarnaan, karena itu merupakan ciri dan keunikan dari kain yang dihasilkan. Perbedaan Khas Kain Tenun Masing-Masing Daerah di Sumba Sumber Pesona Indonesia Selama ini Kain Tenun Sumba yang paling terkenal berasal dari Sumba Barat dan Sumba Timur. Kain tenun Sumba Barat memiliki corak yang khas dengan motif statis dan sederhana seperti garis-garis, bentuk geometris, bunga serta tumbuhan. Sedangkan motif kain Sumba Timur lebih kental dengan gambar makhluk hidup yang dinamis seperti singa, rusa, kuda, burung, dan lain-lain. Keunikan Kain Tenun Khas Sumba Barat Daya Kain Tenun Khas Sumba Barat Daya β Sumber Lain lagi dengan Sumba Barat Daya, daerah ini memiliki tiga jenis kain tenun antara lain Tenun Ikat Makete, Tenun Songket Lambaleko, dan Tenun Sulam Humbi/Lumbi. Di Kabupaten Sumba Barat Daya terdapat tiga suku besar yang masih aktif menenun, yaitu Loura, Kodi, dan Wewewa. Ketiga suku ini memiliki kekhasan corak masing-masing dan kecenderungan warna yang berbeda. Seperti contohnya kain tenun di Suku Kodi dominan warna hitam, sedangkan di Suku Loura dan Wewewa cenderung berwarna-warni. Motif khas kain tenun Sumba Barat Daya menggunakan corak ragam mamuli yang merupakan simbol kemurnian dan kesuburan. Selain itu kain tenun khas Sumba Barat Daya juga banyak menggunakan gambar Uma Kalada atau rumah besar khas bangunan tradisional dengan atap menara. Keunggulan dari kain tenun daerah ini adalah masyarakatnya yang masih menggunakan kapas pintal sebagai bahan baku utama. Saat ini kain tenun khas Sumba Barat Daya makin populer. Tidak hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia saja namun hingga ke mancanegara. Bahkan tidak sedikit bermunculan home industry yang menjual kain Sumba dan menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat sekitar.
Setiap daearah memiliki busana atau pakaian adat sendiri, dan itu adalah kekayaan budaya bangsa kita. Banyak pemuda yang kini melupakan budaya bangsanya termasuk pakaian adatnya. Busana adat atau pakaian adat adalah pakaian yang dipakai menurut aturan-aturan tertentu dan telah disepakati dan dilakukan secara turun temurun dari generasi ke generasi setelahnya. Masyarakat di Sumba Timur juga memiliki pakaian adat yang khas dan penuh dengan makna. Dan berikut ini akan admin bahas beberapa jenis busana atau pakaian adat di Sumba Timur dan fungsinya. Perlengkapan Pakaian Adat Masyarakat Sumba Timur Berdasarkan ketentuan adat masyarakat Sumba Timur, perlengkapan pakaian laki-laki terdiri dari beberapa kain; tiara ikat pada kepala yang disebut juga kambala, dua helai hinggi yang dililitkan pada pinggang disebut kalambungu dan satunya lagi dililitkan pada pundak disebut paduku, lalu ada kalumbutu yakni seamcam tempat sirih pinah yang digantung pada sebelah kanan pundak. Untuk perlengkapan tambahan ada ruhu banggi yang diikat dengan sebuah tuangalu yaitu kotak kayu tempat menyimpan mamuli perhiasan dari emas dan perak. Pakaian Adat Sehari-Hari Masyarakat Sumba Timur Sedangkan pakaian yang dipakai sehari-hari dinamakan hinggi patinu mbulungu, hinggi papabetingu atau hinggi kawuru. Ada pakaian yang khusus dipakai pada peristiwa-peristiwa penting saja atau pada saat upacara yaitu pakaian hinggi kombu. Namun hinggi kombu juga bisa dipakai sehari-hari namun biasanya yang sudah usang atau rusak yang disebut dengan katari hinggi yang berarti selimut usang. Namun sangat disayangkan bahwa saat ini kainβkain tenun tradisional Sumba ini jarang dipakai oleh masyarakat Sumba Timur, kini mereka lebih menyukai kain buatan pabrik-pabrik modern yang disebut hinggi tiara yang harganya lebih murah dan mudah diperoleh di toko-toko. Pakaian Adat Sumba Timur Pada Saat Peristiwa Penting Masyarakat Sumba Timur jika ada peristiwa penting misalnya pada pesta atau upacara dan ritual-ritual keagamaan biasanya memakai pakaian yang baik dan bersih. Pakaian yang terbaiknya adalah hinggi kawuru atau pakaian hinggi kombu. Pakaian tersebut dipakai di semua kalangan karena tidak ada perbedaan antara pakaian yang dipakai oleh ratu atau maramba kaum bangsawan dengan pakaian yang dipakai oleh kabihu ata. Jika pun ada maka itu hanya menyangkuat kualitas saja dan hanya pada motif ragam hias tertentu, seperti motif ruu patola yang dinamakan patola ratu. Karena potala ratu ini hanya boleh dipakai oleh para ratu dan kaum bangsawan saja. Pakaian Adat Wanita Sumba Timur Perlengkapan pakaian adat wanita terdiri dari lau saja. Cara memakai lau adalah dengan mengepitnya pada ketiak sebelah kiri, lalu disangkutkan pada pundak kiri atau dilipat di pinggang. Namun saat ini selain lau, para wanita juga memakai kebaya atau pakaian atas yang lain. Sedangkan kain sarung yang dipakai sehari-hari disebut lau patinu mbulungu atau lau papabetingu dan lau tiara. Jika untuk bepergian atau untuk pesta maupun upacara adat para wanita di Sumba Timur memakai lau ruukadama, lau kombu atau lau kawalu. Namun karena sarung-sarung tersebut terasa agak berat jika dipakai, maka mereka lebih menyukai sarung yang terbuat dari kain atau sarung yang beli di toko. Kain sarung seperti itu disebut sebagai lau tiara hatingu yang artinya sarung kain satin atau lau tiara hutaru yang artinya sarung kain sutera. Agar menjadi bagus maka sarung-sarung tadi dihiasi dengan sulaman yang terdiri dari berbagai motif ragam hias seperti motif ayam, burung, bunga dan sebagainya. Kai nsarung yang dihiasi dengan sulaman ini diberi nama lau pabunga yang artinya sarung yang dihiasi atau lau pakambuli yang artinya sarung yang disulam. Sementara itu para wanita yang dari golongan bangsawan atau hartawan biasanya ada yang menghiasi sarung-sarungnya dengan uang logam Belanda yang terbuat dari perak dengan nilai setara dua setengah golden uang emas Inggris atau poundserling. Sarung seperti ini dinamakan lau utu amahu yang artinya sarung jahitan emas atau perak. Ada juga sarung yang dihiasi manik-manik yang disebut lau utu hada dan sejenis kerang kecil atau lau wihi kau. Selain kain sarung, pada acara-acara khusus seperti pesta atau upacara adat biasanya memakai lau pahikungu atau lau pahudu. Perlengkapan adat lain yang harus dibawa oleh kaum wanita Sumba Timur adalah buala hapa atau tepat sirih pinang khusus untuk wanita, dan sebagai perhiasannya biasanya mereka juga memakai sisir yang terbuat dari kulit penyu pada sanggulnya, lalu perhiasan lain seperti kalung, gelang manik-manik dan anting-anting yang terbuat dari emas. Itulah Jenis-Jenis Busana dan Pakaian Adat di Sumba Timur, semoga artikel memberi kita wawasan dan pengetahuan akan kekayaan budaya bangsa kita.
Sumba merupakan salah satu pulau yang sangat terkenal dengan budaya dan destinasi wisatanya, salah satunya adalah baju adat Sumba yang dapat dicoba oleh anda. Jika anda ingin menacari tahu baju-baju adat yang seperti apa dari pulau Sumba ini, maka anda adalah orang yang tepat jika berada disini. Pasalnya pada saat ini kami akan menjelaskan tentang 5 baju adat Sumba yang menarik dan bisa dicoba oleh anda. Yuk kita simak pembahasannya yang ada dibawah ini. Baca juga ya 5 Penginapan Murah Di Sumba Barat, Nyaman Dan Menyenangkan! 5 Desa Adat Sumba Yang Unik Dan Menarik 1. Baju Kain Tenun Baju Kain Tenun β foto milik gallery_rakat Salah satu baju adat Sumba yang paling banyak dikenal oleh banyak orang adalah kain tenun yang dibuat sebagai kain tenun. Yang membuat pakaian ini menjadi lebih unik adalah proses pembuatan dari kain tenun ini membutuhkan proses pembuatan yang cukup lama. Pakaian ini juga bisa di dapati oleh anda, namun sayang sekali baju ini dijual dengan harga yang mahal. Perlu diketahui oleh anda kalau baju dengan menggunakan kain tenun ini akan dimotif dengan beragam macam. Dan, pada baju ini terdapat beragam macam makna. Jika anda menemukan baju dengan kain tenun yang memiliki motif kuda, dimana lambang kuda tersebut melambangkan kalau ini adalah keagungan, kepahlawanan serta kebangsawanan. Dari hal ini, simbol tersebut menjadi salah satu simbol harga diri dari warga Sumba. 2. Baju Kain Pahikung Baju Kain Pahikung β foto milik elis_rahardjo Baju adat Sumba yang kedua adalah baju yang terbuat dari kain Pahikung. Akan tetapi, kain ini tidak sepopuler dengan kain Tenun. Baju yang terbuat dari kain Pahikung ini memiliki beragam macam motif khas dari daerah Sumba yang ada disana. Menurut sumber yang ditemukan, baju adat Sumba yang terbuat dari kain Pahikung ini bisa di dapati oleh anda. Asalkan anda memiliki biaya yang berkisaran antara hingga sampai dengan bahkan harganya bisa lebih dari itu. Ada banyak motif yang bisa ditemukan oleh anda dalam baju ini, seperti motif gajah, manusia, mamoli dan juga tengkorak. Akan tetapi, bukan motif-motifnya yang membuat kain ini menjadi lebih mahal, melainkan usianya yang dapat membuat harganya menjadi lebih mahal. 3. Baju Adat Sumba Timur Baju Adat Sumba Timur β foto milik laelypassions Selain beberapa baju adat Sumba yang telah dijelaskan diatas, di Sumba anda juga bisa menemukan pakaian adat yang lebih menarik, yakni baju adat Sumba Timur. Baju yang terbuat dari Sumba Timur ini memiliki beragam macam makna yang sangat berarti bagi warga Sumba Timur tersebut. Bahkan, baju tersebut bukan menjadi salah satu baju yang terbuat dari semabarangan bahan, justru di desain dengan cara yang khusus sehingga memiliki banyak arti. Baca juga ya 5 Bukit Dengan Savana Terindah Di Sumba Air Terjun Hirumanu Sumba Yang Sejuk Dan Menarik Jika anda adalah seorang wisatawan dan berkunjung di Sumba Timur, maka anda akan mengenakan baju adat tersebut. Dan, apabila anda tidak ingin menggunakan bajunya, cobalah untuk menolaknya dengan cara yang sopan. Dengan begitu anda akan terhindar dari masalah-masalah yang datang. Harga dari baju ini juga mahal dan tidak banyak juga yang memproduksinya. Baju adat Sumba Timur ini memiliki stukturnya yang menarik dan terlihat indah seperti baju adat-adat yang sangat berbudaya. 4. Baju Adat Sumba Barat Baju Adat Sumba Barat β foto milik novrasumbayak Baju adat Sumba Barat merupakan salah satu baju adat tradisional di bagian Sumba. Baju ini menjadi salah satu baju yang khas dari Sumba Barat. Dalam hal ini, baju Sumba Barat memiliki beragam macam motif dan memiliki makna-makna yang sangat bermakna bagi bangsa Sumba Barat ini. Baju ini sangat penting untuk Sumba Barat, bahkan untuk menggunakan baju ini memiliki aturan-aturan yang tertentu dari Sumba Barat. Jadi, perhatikanlah dengan hal ini agar anda tidak salah gunakan. 5. Baju Adat Sumba Barat Daya Baju Adat Sumba Barat Daya β foto milik winariwukaho Perlu diketahui oleh anda kalau Sumba Barat dan Sumba Barat Daya merupakan daerah yang berbeda, hanya saja kedua namanya memiliki kesamaan. Baju adat Sumba Barat Daya memiliki ciri-ciri khas tersendiri dan terbuat dari motif-motif yang memiliki beragam macam makna. Baca juga ya Mengenal Kampung Raja Prailu Sumba Yang Unik Apa Sih Itu Sungai Wanukaka Sumba? Ini Dia Pembahasannya Akan tetapi, sayang sekali baju ini tidak banyak orang yang mengetahui, mungkin hanya mereka saja yang mengetahui tentang baju adat Sumba Barat Daya. Namun, pada umumnya baju ini memiliki keindahan yang sangat indah dan berbeda dengan beragam macam baju adat tradisional Sumba yang lainnya. Jika kalian ingin melihat langsung keunikan rumah adat sumba ini, kalian bisa ikutan paket open trip murah ke sumba selama lima hari empat malam.
PAKAIAN TRADISIONAL SUKU SUMBA Pulau Sumba didiami oleh suku Sumba dan terbagi atas dua kabupaten, Sumba Barat dan Sumba Timur. Masyarakat Sumba cukup mampu mempertahankan kebudayaan aslinya di tengah-tengah arus pengaruh asing yang telah singgah di kepulauan Nusa Tenggara Timur sejak dahulu kala. Kepercayaan khas daerah Marapu, setengah leluhur, setengah dewa, masih amat hidup ditengah-tengah masyarakat Sumba ash. Marapu menjadi falsafah dasar bagi berbagai ungkapan budaya Sumba mulai dari upacara-upacara adat, rumahrumah ibadat umaratu rumah-rumah adat dan tata cara rancang bangunnya, ragam-ragam hias ukiran-ukiran dan tekstil sampai dengan pembuatan perangkat busana seperti kain-kain hinggi dan lau serta perlengkapan perhiasan dan pulau SumbaDi Sumba Timur strata sosial antara kaum bangsawan maramba, pemuka agama kabisu dan rakyat jelata ata masih berlaku, walaupun tidak setajam dimasa lalu dan jelas juga tidak pula tampak lagi secara nyata pada tata rias dan busananya. Dewasa ini perbedaan pada busana lebih ditunjukkan oleh tingkat kepentingan peristiwa seperti pada pesta-pesta adat, upacara-upacara perkawinan dan kematian dimana komponen-komponen busana yang dipakai adalah buatan baru. Sedangkan busana lama atau usang biasanya dipakai di rumah atau untuk bekerja sehari-hari. Bagian terpenting dari perangkat pakaian adat Sumba terletak pada penutup badan berupa lembar-lembar besar kain hinggi untuk pria dan lau untuk wanita. Dari kain-kain hinggi dan lau tersebut, yang terbuat dalam teknik tenun ikat dan pahikung serta aplikasi muti dan hada terungkap berbagai perlambangan dalam konteks sosial, priaSebagaimana telah disebutkan busana masyarakat Sumba dewasa ini cenderung lebih ditekankan pada tingkat kepentingan serta suasana lingkungan suatu kejadian daripada hirarki status sosial. Namun masih ada perbedaan-perbedaan kecil. Misalnya busana pria bangsawan biasanya terbuat dari kain-kain dan aksesoris yang lebih halus daripada kepunyaan rakyat jelata, tetapi komponen serta tampak keseluruhannya sama. Menilik hal-hal tersebut maka pembahasan busana pria sumba ditujukan pada pakaian tradisional yang dikenakan pada peristiwa besar, upacara, pesta-pesta dan sejenisnya. Karena pada saat-saat seperti itulah ia tampil dalam keadaan terbaiknya. Busana pria Sumba terdiri atas bagianbagian penutup kepala, penutup badan dan sejumlah penunjangnya berupa perhiasan dan senjata tajam. Sebagai penutup badan digunakan dua lembar hinggi yaitu hinggi kombu dan hinggi kaworu. Hinggi kombu dipakai pada pinggul dan diperkuat letaknya dengan sebuah ikat pinggang kulit yang lebar. Hinggi kaworu atau kadang-kadang juga hinggi raukadama digunakan sebagai pelengkap. Di kepala dililitkan tiara patang, sejenis penutup kepala dengan lilitan dan ikatan tertentu yang menampilkan jambul. Jambul inilah dapat diletakkan di depan, samping kiri atau samping kanan sesuai dengan maksud perlambang yang ingin dikemukakan. Jambul di depan misalnya melambangkan kebijaksanaan dan kemandirian. Hinggi dan tiara terbuat dari tenunan dalam teknik ikat dan pahikung. Khususnya yang terbuat dengan teknik pahikung disebut tiara pahudu. Ragam-ragam hias yang terdapat pada hinggi dan tiara terutama berkaitan dengan alam lingkungan mahluk hidup seperti abstraksi manusia tengkorak, udang, ayam, ular, naga, buaya, kuda, ikan, penyu, cumi-cumi, rusa, burung, kerbau sampai dengan corak-corak yang dipengaruhi oleh kebudayaan asing Cina dan Belanda yakni naga, bendera tiga warna, mahkota dan singa. Kesemuanya memiliki arti serta perlambang yang berangkat dari mitologi, alam pikiran serta kepercayaan mendalam terhadap marapu. Warna hinggi juga mencerminkan nilai estetis dan status sosial. Hinggi terbaik adalah hinggi kombu kemudian hinggi kawaru lalu hinggi raukadana dan terakhir adalah hinggi panda paingu. Selanjutnya busana pria Sumba dilengkapi dengan sebilah kabiala yang disisipkan pada sebelah kiri ikat pinggang. Sedangkan pergelangan tangan kiri dipakai kanatar dan mutisalak. Secara tradisional busana pria tidak menggunakan alas kaki, namun dewasa ini perlengkapan tersebut semakin banyak digunakan khususnya didearah perkotaan. Kabiala adalah lambang kejantanan, muti salak menyatakan kemampuan ekonomi serta tingkat sosial. Demikian pula halnya perhiasan-perhiasan lainnya. Secara menyeluruh hiasan dan penunjang busana ini merupakan simbol kearifan, keperkasaan serta budi baik Adat WanitaPakaian pesta dan upacara wanita Sumba Timur selalu melibatkan pilihan beberapa kain yang diberi nama sesuai dengan teknik pembuatannya seperti lau kaworu, lau pahudu, lau mutikau dan lau pahudu kiku. Kain-kain tersebut dikenakan sebagai sarung setinggi dada lau pahudu kiku dengan bagian bahu tertutup taba huku yang sewarna dengan sarung. Di kepala terikat tiara berwarna polos yang dilengkapi dengan hiduhai atau hai kara. Pada dahi disematkan perhiasan logam emas atau sepuhan yaitu maraga, sedangkan di telinga tergantung mamuli perhiasan berupa kalung-kalung keemasan juga digunakan pada sekitar leher, menjurai ke bagian dada.
ο»Ώ403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID c3aNS6KjPqLy6p_nsnhUPwRK2iV4kEIVBa593qy0TriB3CQM0ct06A==
pakaian adat sumba timur